1. Pengertian dan Definisi Riset Operasi
Riset operasi adalah penerapan metode-metode ilmiah terhadap masalah-masalah rumit yang muncul dalam pengarahan dan pengolahan dari suatu sistem besar manusia, mesin, bahan, dan uang dalam industri, bisnis, pemerintahan dan pertahanan.
Di Eropa riset operasi disebut sebagai riset operasional, yaitu cabang interdisiplin dari matematika terapan dan sains formal yang menggunakan model-model—seperti model matematika, statistika, dan algoritma—untuk mendapatkan nilai optimal atau nyaris optimal pada sebuah masalah yang kompleks. Riset operasi biasanya digunakan untuk mencari nilai maksimal (profit, performa lini perakitan, hasil panen, bandwith dll) atau nilai minimal (kerugian, risiko, biaya, dll) dari sebuah fungsi objektif. Riset operasi bertujuan membantu manajemen mendapatkan tujuannya melalui proses ilmiah
Morse dan Kimball
Riset Operasi adalah suatu metode ilmiah yang memungkinkan para manajer mengambil keputusan mengenai kegiatan yang ditangani secara kuantitatif.
Churchman, Arkoff, dan Arnoff
Riset Operasi merupakan aplikasi metode-metode, teknik-teknik dan peralatanilmiah dalam menghadapi masalah-masalah uang timbul dalam operasi perusahaandengan tujuan menemukan pemecahan yang optimal.
2. Sejarah Riset Operasi
Istilah riset operasi pertama kali digunakan pada tahun 1940 oleh Mc Closky dan Trefthen di Bowdsey Inggris. Riset operasional adalah suatu metode pengambilan keputusan yang dikembangkan dari studi operasi-operasi militer selama Perang Dunia II. Banyaknya keberhasilan riset ini, menarik kalangan industriawan untuk membantu memberikan berbagai solusi terhadap masalah-masalah manajerial yang rumit. RO banyak diterapkan dalam menyelesaikan masalah-masalah manajemen untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi. RO sering disebut sebagai Manajemen Science.
Sumber lain menyebutkan bahwa riset operasi dimulai sejak revolusi industry dilakukan. Dunia usaha mengalami perubahan dalam hal ukuran (besarnya) dan kompleksitas organisasi-organisasi perusahaan. Bagian yang mengalami perubahan yang cukup menyolok adalah perkembangan dalam pembagian kerja dan segmentasi tanggung jawab manajemen dalam organisasiorganisasi tersebut. Disisi lain, organisasi-organisasi (perusahaan) pada saat ini harus beroperasi di dalam situasi dan kondisi lingkungan bisnis yang dinamis dan selalu bergejolak, serta siap untuk berubah-ubah.
Perubahan-perubahan tersebut terjadi sebagai akibat dari kemajuan teknologi yang begitu pesat ditambah dengan dampak dari beberapa faktor-faktor lingkungan lainnya seperti keadaan ekonomi, politik, sosial dan sebagainya. Perkembangan Kemajuan teknologi tersebut telah menghasilkan dunia komputerisasi. Buah-buah pembangunan telah melahirkan para pimpinan dan pengambilan keputusan, para peneliti, perencana dan pendidik untuk memikirkan serta memecahkan/menganalisis permasalahan, mengambil langkah-langkah dan strategi yang tepat serta target yang sesuai secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan, yakni hasil yang memuaskan. Hasil yang memuaskan tersebut adalah hasil yang optimal yang berarti dampak positipnya maksimum dan dampak negatipnya minimum.
Pola berpikir, pola analisis dan pemecahan masalah, pola pengambilan langkah-langkah, serta pola penyusunan strategi dan target secara sistematis tersebut, disebut sebagai pola pendekatan ilmiah. Tim-tim riset operasi dalam lingkungan dunia bisnis ini menandai kemajuan teknik-teknik riset operasi. Sebagai contoh utama adalah metode simpleks untuk pemecahan masalah-masalah linear programming, yang dikembangkan oleh George Dantzig dalam tahun 1947. Disamping itu banyak peralatan-peralatan riset operasi standar, seperti linear programming, dynamic programming, teori antrian dan teori pengendalian persediaan telah dikembangkan sebelum akhir tahun 1950-an.
3. Tujuan Riset Operasi
Pendekatan khusus ini bertujuan membentuk suatu model ilmiah dari sistem, menggabungkan ukuran-ukuran faktor faktor seperti kesempatan dan resiko, untuk meramalkan dan membandingkan hasil-hasil dari beberapa keputusan, strategi atau pengawasan. Tujuannya adalah membantu pengambilan keputusan menentukan kebijakan dan tindakannya secara ilmiah.
4. Penerapan Riset Operasi
Penerapan Riset Operasi
Sejalan dengan pekembangan dunia industri dan didukung dengan kemajuan dibidang komputer, Riset Operasi semakin diterapkan di berbagai bidang untuk menangani masalah yang cukup kompleks. Berikut ini adalah contoh-contoh penggunaan Riset Operasi dibeberapa bidang:
a. Akuntansi dan Keuangan:
- Penentuan jumlah kelayakan kredit
- Alokasi modal investasi dari berbagai alternatif
- Peningkatan efektivitas akuntansi biaya
- Penugasan tim audit secara efektif
b. Pemasaran :
- Penentuan kombinasi produk terbaik berdasarkan permintaan pasar
- Alokasi iklan diberbagai media
- Penugasan tenaga penjual kewilayah pemasaran secra efektif
- Penempatan lokasi gudang untuk meminimumkan biaya distribusi
- Evaluasi kekuatan pasar dari strategi pemasaran pesaing
c. Operasi Produksi:
- Penentuan bahan baku yang paling ekonomis untuk kebutuhan pelanggan
- Meminimumkan persediaan atau inventori
- Penyeimbangan jalur perakitan dengan berbagai jenis operasi
- Peningkatan kualitas operasi manufaktur
5. Manfaat Riset Operasi
a. Merupakan alat untuk pengambilan keputusan dari berbagai sumber daya yang tersedia.
b. Riset oprasi berusaha menetapkan arah tindakan terbaik (optimum) dari sebuah masalah keputusan dibawah pembatasan sumber daya terbatas.
c. Memberikan pengembangan dari beberapa sektor, seperti teknik dan ilmu perhitungan, ilmu politik, matematik, ekonomi, teori probabilitas dan statistik
d. Memberikan kemudahan dalam pengambilan keputusan kegiatan kerja dalam bidang industri, bisnis, dan manajemen.
6. Contoh Riset Operasi
Suatu pabrik farmasi memproduksi dua jenis tablet, yaitu jenis I dan jenis II. Setiap tablet jenis I mengandung 6 mg vitamin A, 2 mg vitamin B1 dan 2 mg vitamin B2. Setiap tablet jenis II mengandung 1 mg vitamin A, 1 mg vitamin B1, dan 2 mg vitamin B2. Persediaan vitamin A, vitamin B1 dan vitamin B2 berturut-turut 0,12 kg, 0,08 kg, dan 0,12 kg. Harga jual 1 tablet jenis I adalah Rp 1000,00 dan jenis II adalah Rp 800,00. Berapa banyak tablet I dan II harus dibuat agar penerimaan maksimum? Penyelesaian: Misalkan banyaknya tablet jenis I adalah X1 dan tablet jenis II adalah X2. Permasalahan di atas dapat dibuat tabel sebagai berikut:
Tablet I
|
Tablet II
|
Persediaan
| |
Vitamin A
|
6X1
|
X2
|
120000
|
Vitamin B1
|
2X1
|
X2
|
80000
|
Vitamin B2
|
2X1
|
2X2
|
120000
|
Sehingga diperoleh model matematika sebagai berikut: Fungsi obyektif : memaksimumkan Z = 1000X1 + 800X2 Kendala: 6X1 + X2 ≤120000 2X1 + X2 ≤ 80000 X1 + X2 ≤ 60.000 X1 ≥ 0 X2 ≥0
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar